Pantai Tanjung Setia adalah destinasi alam di Lampung Barat yang dikenal sebagai spot surfing kelas dunia, berkat posisinya di jalur arus Samudra Hindia.
Berlokasi di Desa Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, pantai ini menawarkan kombinasi ombak kuat dan pemandangan pantai yang relatif sepi, ideal untuk wisatawan yang mencari petualangan autentik. Jaraknya sekitar 273 km dari Bandar Lampung atau 52 km dari Kota Liwa, membuatnya cocok untuk perjalanan akhir pekan dari pusat provinsi.
Sejak diakui internasional melalui event seperti Krui Pro 2018 dan 2019, pantai ini menarik peselancar dari berbagai negara, tapi juga ramah bagi pemula yang ingin menikmati sunset atau relaksasi sederhana. Insight utama: Pantai ini mengajarkan keseimbangan antara adrenalin dan ketenangan, di mana alam Lampung Barat masih terjaga minim komersialisasi.
Akses dan Rute yang Perlu Diketahui
Mencapai Pantai Tanjung Setia memerlukan perencanaan matang karena jarak dan kondisi jalan. Dari Bandar Lampung, ambil Jalan Trans Sumatera Lintas Barat menuju Kota Agung (Tanggamus), lalu lanjut ke Lampung Barat—waktu tempuh 5-7 jam dengan mobil pribadi.
Opsi umum: Bus Krui Putra dari Terminal Rajabasa langsung ke pantai (Rp50.000–Rp100.000, berhenti di lokasi). Dari Liwa, hanya 1 jam via jalan raya yang mulus. Insight: Pilih musim kering (Mei-Oktober) untuk hindari hujan yang bikin jalan licin; bawa GPS offline karena sinyal lemah di sekitar, dan isi bensin penuh di Krui karena minim SPBU.
Daya Tarik Utama dan Aktivitas
Pantai ini unggul dengan ombak konstan setinggi 6-7 meter dan panjang hingga 200 meter, menjadikannya “surga tersembunyi” bagi peselancar profesional. Selain surfing, nikmati snorkeling di air jernih (saat ombak tenang) atau voli pantai di pasir hitam vulkanik yang unik.
Gazebo tepi pantai bagus untuk foto, terutama saat surut untuk akses bebas. Insight: Bagi non-surfer, datang pagi hari untuk amati peselancar dari kejauhan—pengalaman edukatif tentang olahraga ekstrem sambil belajar budaya lokal nelayan Lampung yang ramah berbagi cerita.
Fasilitas Dasar yang Mendukung
Fasilitas di sini sederhana tapi fungsional, fokus pada kebutuhan wisatawan petualang:
- Penginapan: Pondok wisata dan homestay (Rp200.000–Rp500.000/malam), dekat pantai untuk bangun pagi lihat sunrise.
- Makanan: Warung seafood segar (Rp20.000–Rp50.000/porsi) seperti ikan bakar atau cumi goreng, plus kafe untuk kopi lokal.
- Lainnya: Parkir luas (gratis untuk motor/mobil), toilet bersih, mushola, dan penyewaan papan selancar (Rp100.000/hari).
Insight: Meski lengkap untuk ukuran pantai terpencil, bawa obat-obatan dasar dan tabir surya—fasilitas medis terdekat di Krui (20 menit), dan air minum kemasan wajib karena sumber air pantai asin.
Tips Praktis untuk Pengunjung
- Tiket Masuk: Rp10.000–Rp20.000/orang, plus Rp5.000 untuk kendaraan; murah tapi cek update via warga lokal.
- Waktu Terbaik: Juli-Agustus untuk event surfing potensial; hindari pasang tinggi yang bahaya untuk anak-anak.
- Keamanan: Ombak kuat—jangan berenang sendirian; pantau cuaca via app lokal untuk hindari badai mendadak.
Insight: Pantai ini ajak refleksi: Di era wisata massal, Tanjung Setia ingatkan pentingnya leave no trace—bawa sampah pulang untuk jaga ekosistem yang rentan terhadap erosi.
Mengapa Pantai Tanjung Setia Layak Masuk Itinerary?
- Untuk Petualang: Spot surfing top dunia, dekat Krui untuk multi-destinasi (pantai lain seperti Labuhan Jukung).
- Untuk Keluarga: Area aman untuk piknik, tapi awasi anak dekat air; kombinasikan dengan budaya Lampung Barat.
- Value Insight: Hemat biaya (total Rp300.000/hari untuk solo traveler), tapi kaya pengalaman—bukan sekadar liburan, tapi koneksi dengan alam liar Sumatra.
Pantai Tanjung Setia adalah pengingat bahwa Lampung punya potensi global di balik ketenangan lokal. Untuk info terkini 2025, cek Instagram @pesisirbarat.lampung atau hubungi Dinas Pariwisata Lampung Barat. Rencanakan kunjunganmu sekarang, dan biarkan ombak ceritakan kisah Lampung.